Nama : Tri Indah Supatmi
Kelas : 2D3MI_01C
Alamat Blog : indaharekmalang.blogspot.com
'' CIRI-CIRI GAGALNYA PUASA RAMADHAN ''
Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka
lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Di bawah
ini kiat-kiat menghindari gagalnya ramadhan:
1. Kurang melakukan persiapan di bulan Syaban.
Misalnya tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat
tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Syaban, sebagaimana
telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam. Dalam hadits
Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu anha berkata, “Saya tidak
pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan
Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di
bulan Syaban.”
2. Gampang mengulur shalat fardhu.
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak
mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan
beramal shalih” (Maryam: 59).
Menurut Said bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat
(meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada
waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar,
ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya
menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit
matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu
shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan
lain.
3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah.
Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan
diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan
ciri orang yang shalih.
“Sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan
perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami”
(Al-Anbiya:90).
Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya. (Hadits Qudsi)
4. Kikir dan rakus pada harta benda.
Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah
tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu
mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda,
karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta
gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup
sesungguhnya.
Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah).
5. Malas membaca Al-Qur’an.
Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan
waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an.
Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur'an (HR Baihaqi).
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak
mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini
harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda
keberhasilan latihan di bulan suci.
Penceramah : Bp. Nur Wahid
Nama Masjid : Muayat Dudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar